ARIF MAULANA TERPILIH DI MUNAS IV BPL HMI
MUNAS ke IV BPL
HMI ini dilaksanakan sejak tanggal 15-20 Maret 2016 di Masjid Raya Dompak,
Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. MUNAS kali ini bertemakan ‘Strategi
perkaderan HMI dalam membentuk muslim inteligensia’
Diambil dari
proposal kegiatan yang disebar, MUNAS ini bertujuan untuk:
- Merumuskan hasil-hasil Musyawarah Nasional Ke IV BPL PB HMI sebagai landasan perkaderan sezamannya.
- Menghasilkan rumusan-rumusan Pola Pembinaan Perkaderan HMI secara Nasional
- Merumuskan rekomendasi-rekomendasi Program Kerja BPL PB HMI
- Menghasilkan kepemimpinan BPL PB HMI periode 2016-2018
Ada 4 Sidang Pleno dalam MUNAS ke IV BPL HMI ini. Dalam Sidang
Pleno ke IV, terdapat 3 tahap untuk menghasilkan regenerasi kepemimpinan BPL PB
HMI Periode 2016-2018, yakni tahap pengajuan, tahap pencalonan, dan tahap
pemilihan.
Ada 4 nama yang muncul dalam tahap pengajuan. Antara lain: rakanda
Abdul Rasyid Tiwalid, ayunda Irma Suryani Harahap, rakanda Sastra Sumbara
Putera Utama, dan rakanda Arif Maulana. Kesemuanya merupakan Pengurus BPL PB
HMI Demisioner Periode 2013-2015, kecuali rakanda Arif Maulana yang merupakan
Pengurus Besar HMI Demisioner Periode 2013-2015, tepatnya sebagai Kabid PA.
Dalam tahap ke 2, yakni tahap pencalonan. Masing-masing kandidat
memperkenalkan diri. Namun, ada 1 kandidat mengundurkan diri, yakni ayunda Irma
Suryani Harahap. Maka presidium sidang menyatakan ada 3 kandidat yang maju ke
tahap selanjutnya yaitu pemaparan visi dan misi. Masih dalam tahap ini pula, uji
kriteria dan uji kelayakan dilakukan kepada semua kandidat ketua umum BPL PB
HMI periode 2016-2018. Setidaknya ada 10 kriteria yang telah disepakati, yakni:
1.
Bertaqwa
kepada Allah SWT
2.
Dapat
membaca Alqur’an dengan baik dan benar
3.
Telah
lulus Strata 1
4.
Masih
berstatus anggota HMI
5.
Telah
Lulus mengikuti Latihan Kader III dan pelatihan keinstrukturan (SC/ TI)
6.
Tidak
sedang dijatuhi sanksi organisasi
7.
Pernah
menjadi pengurus BPL Cabang dan/atau BPL PB HMI
8.
Pernah
mengelola pelatihan di HMI
9.
Tidak
sedang merangkap jabatan di struktur HMI
10.
Mempunyai
karya ilmiah tentang konsep perkaderan HMI dan dipresentasikan
Semua kandidat dinyatakan lulus uji kriteria setelah terjadi hal
yang tidak diinginkan dalam pengujian kriteria nomor 2, yakni dapat membaca
Alqur’an dengan baik dan benar. Sayang beribu sayang, 2 orang di antara 3
kandidat dinilai forum belum bisa membaca alqur’an dengan baik dan benar, yaitu
kanda Abdul Rasyid T dan kanda Sastra Sumbara PU. Beberapa peserta menginginkan
forum agar memutuskan 2 kandidat yang belum lancar membaca alqur’an itu untuk
gagal dinyatakan sebagai kandidat. Namun dengan segala kerendahan hati,
akhirnya presidium sidang memutuskan bahwa semua kandidat lulus uji kriteria
yang dilakukan di hadapan para peserta MUNAS itu.
Tahap ke 3, yakni tahap pemilihan, yang dilakukan pada dini hari
tanggal 20 Maret 2016. Ada 3 tahap dalam tahap pemilihan ini: musyawarah
mufakat, lobbying, dan voting. Secara mufakat, forum menegaskan
bahwa sesuai namanya Musyawarah Nasional, maka pemilihan Ketua Umum BPL PB HMI
kali ini pun dengan mengutamakan aspek musyawarah mufakat. Bila tidak bisa,
dengan lobbying. Bila tidak bisa lobbying, barulah dengan voting.
Sesuai aturan, maka 3 kandidat ini dipersilahkan forum untuk
bermusyawarah kiranya siapa yang menjadi pemimpin di BPL PB HMI periode
2016-2018 dengan waktu yang diberikan selama 15 menit di luar forum persidangan
MUNAS. Setelah selama 15 menit menunggu, kandidat meminta tambahan waktu selama
10 menit dan forum pun mempersilahkan, guna terwujudnya pemimpin berdasarkan
musyawarah mufakat.
Setelah lama menunggu, kembalilah semua kandidat ke forum
persidangan MUNA. Tiba waktunya mereka menyampaikan hasil musyawarah. Namun apa
yang disampaikan tidak seperti yang diinginkan peserta. Salah seorang kandidat
menyampaikan bahwa kami sudah bermusyawarah namun tidak menemui titik
kemufakatan. Bahkan lobbying pun sudah kami lakukan tapi tidak menjumpai
hasil.
Akhirnya dilakukanlah jalan terakhir, voting, atau
pemungutan suara dengan dilakukan secara luberjurdil (langsung, bersih, jujur,
dan adli) dan rahasia dalam kertas yang disediakan panitia. Mendekati waktu
subuh, pemilihan pun berlangsung. Satu per satu nama utusan delegasi dari
setiap BPL HMI Cabang dipanggil oleh presidium sidang, yang kala itu dipimpin
oleh kanda Munazir (asal BPL HMI Cabang Langsa, Badko HMI NAD).
Pemilihan Ketua Umum BPL PB HMI periode 2016-2018 dilakukan setelah
skorsing sholat shubuh, yakni pada pukul 05.00 WIB. Adapun hasil perhitungan
suara dari jumlah 35 utusan delegasi dari BPL HMI Cabang se-Indonesia, sebagai
berikut.
- Abdul Rasyid Tiwalid = 14 suara
- Arif Maulana = 17 suara
- Sastra Sumbara P. Utama = 4 suara
Dari hasil tersebut, diputuskanlah kanda Arif Maulana sebagai
formateur/ketua umum BPL PB HMI periode 2016-2018. Sedangkan 2 lainnya, secara
musyawarah dinyatakan menjadi dua mide formateur BPL PB HMI. Pemilihan ini pun
berakhir tepat pada pukul 07.05 WIB, hari Ahad, 20 Maret 2016 M bertepatan
dengan 10 Jumadil Akhir 1437 H, dengan dibacakannya Ketetapan MUNAS IV BPL HMI
nomor 11/KPTS/MUNAS-IV/BPL/06/1437 tentang formateur/ketua umum dan Ketetapan
nomor 12/KPTS/MUNAS-IV/BPL/06/1437 tentang dua mide formateur BPL PB HMI
Periode 2016-2018.
Dengan terpilihnya rakanda Arif Maulana sebagai formateur/Ketua
Umum BPL PB HMI, maka menjadi relevan kiranya dengan tema MUNAS kali ini.
Mengingat bahwa beliau menjadi inisiator dan salah satu perumus konsep
perkaderan HMI muslim inteligensia yang sempat dilokakaryakan pra Kongres HMI
ke XXIX oleh Bidang PA PB dan BPL PB HMI Periode 2013-2015. Semoga apa yang
menjadi visi misi beliau dan amanah MUNAS ini bisa direalisasikan untuk
kemajuan BPL dan HMI dalam rangka
menggapai masa depan Islam yang gemilang. Amin.